Banyak Pungutan Di Sekolah, Pelajar SMA Negeri 1 Medan Mengadu Ke DPRD Medan
25 October 2004 05:31
Medan (SIB)
Puluhan pelajar SMA Negeri 1 Medan, Senin (4/10) mendatangi Gedung DPRD Medan bermaksud menggelar aksi protes berkaitan banyaknya pungutan dari pihak sekolah di luar uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) yang ditetapkan Komite Sekolah Rp 50.000 perbulan.
Namun, aksi para pelajar itu gagal diduga karena Kepala Sekolah, Yustini Amnah Lubis bersama sejumlah guru langsung turun ke gedung DPRD Medan dan mengamankan beberapa pelajar yang masih berada di lantai satu gedung.
Pantauan SIB di lokasi, sekitar pukul 15.00 WIB, para pelajar mulai berdatangan ke gedung DPRD Medan dan mereka berkumpul di lantai I gedung dewan. Semula, para pelajar itu hendak menggelar aksi demo memprotes banyaknya pungutan di luar uang sekolah resmi. Namun, para pelajar merubah niatnya dan berdelegasi ke Fraksi PKS. Sebagian pelajar turut serta berdelegasi dan sebagian menunggu di luar gedung.
Perwakilan pelajar mengeluhkan banyaknya kutipan dari pihak sekolah di luar uang SPP kepada Fraksi PKS. Dan mereka menyatakan sangat diberatkan oleh banyaknya kutipan itu.
Saat pertemuan sedang berlangsung, tiba-tiba rombongan guru SMAN 1 yang langsung dipimpin oleh Kepsek Yustini Amnah Lubis mendatangi gedung DPRD Medan, dan diinformasikan bahwa sejumlah guru tersebut mengamankan pelajar yang menunggu di luar.
Seketika itu, Ketua Fraksi PKS Ikrimah Hamidy ST beserta anggota fraksi lainnya, menyusul pelajar itu ke luar gedung dan sempat berdialog dengan kalangan guru SMAN 1.
Saat dikonfirmasi, Yustini tidak mengaku bahwa kedatangannya beserta sejumlah guru ke gedung DPRD untuk mengamankan siswanya yang menggelar aksi protes, melainkan untuk bertemu Ketua DPRD Medan Dr Syahdansyah Putra dan HM Yunus Rasyid.
“Saya mau ketemu dengan pak Yunus Rasyid dan pak Syahdan, karena kami mau mengadakan syukuran,” ujar Yustini ketika wartawan mencegatnya di luar gedung, tanpa jelas syukuran apa dan ada hubungan apa di antara mereka.
Ketika disinggung mengenai aksi para pelajar tersebut, Yustini mengaku tidak tahu menahu. Sedangkan menanggapi banyaknya kutipan di sekolah yang menjadi latar belakang kedatangan pelajar ke DPRD, Yustini tidak menjawabnya. Ia hanya mengatakan bahwa kedatangannya ke DPRD bukan untuk menghempang aksi siswanya.
“Saya tidak tahu ada siswa SMA 1 yang melakukan protes,” tandas Yustini.
Ketua Fraksi PKS DPRD Medan Ikrimah Hamidi mengatakan, dirinya tidak tahu persis apakah kedatangan Kepsek SMAN 1 itu hanya untuk menemui kedua anggota dewan tersebut atau untuk menghempang aksi para pelajar.
“Yang jelas, begitu kepala sekolah datang ke gedung ini, para siswa sudah keburu kabur dan sebagian ada yang dimasukkan ke dalam mobil milik salah seorang guru,”jelas Ikrimah.
Ikrimah menyesalkan bila kedatangan Kepsek ke DPRD untuk menghalangi pelajar menyampaikan aspirasi mereka. “Saya yakin pelajar ketakutan begitu melihat gurunya datang,”kata Ikrimah seraya menambahkan bahwa seharusnya kalangan pelajar harus dibiasakan untuk berdemokrasi, termasuk menyampaikan aspirasi mereka. Beberapa kalangan di DPRD juga mengingatkan, jika ada siswa yang ditindak karena aksi itu, dewan diminta mengusulkan penindakan terhadap Kepsek (DEH/m)
|